Beberapa pakar berpendapat salah satu pemicu kanker otak adalah tekanan yang berlebihan pada sistem saraf. Kanker otak dapat dikaitkan dengan kebiasaan buruk menahun yang menyebabkan tekanan pada sistem kerja otak. Apa sajakah sebenarnya aspek yang dapat memicu kanker otak? Deherba.com membahasnya untuk Anda.
Kebiasaan Buruk Pemicu Kanker Otak
Sejumlah kebiasaan membuat kerja otak dan sistem saraf bekerja ekstra. Pada jangka pendek mungkin ini tidak menyebabkan masalah serius. Tapi pada jangka panjang bekerja ekstra akan menyebabkan otak cepat mengalami keusangan. Sementara regenerasi sel tidak dapat mengimbangi proses kerusakan ini. Dari sinilah kemudian potensi kanker otak muncul. Lalu apa saja sebenarnya kebiasaan buruk yang dapat menjadi pemicu kanker otak?
Kurang tidur dan begadang
Pola tidur manusia pada dasarnya sudah diatur secara alami. Berada pada kisaran 6 – 8 jam dan dilakukan maksimal di malam hari. Ketika pola tidur normal ini tidak terpenuhi, maka otak akan lebih mudah lelah, kekurangan suplai oksigen dan tidak mendapatkan relaksasi yang dibutuhkan. Dalam jangka panjang kebiasan ini dapat menurunkan fungsi otak dan memicu kerusakan otak yang permanen.
Kebiasaan stress
Stress adalah salah satu penyebab utama kelelahan pada otak. Karena tekanan akibat stress cukup kuat pada otak. Bahkan stress dapat menyebabkan otak bekerja tidak secara tepat, seperti menyebabkan konsentrasi menurun, ingatan menurun hingga gangguan fungsi refleksi, motorik dan sistem hormonal. Dan pada jangka panjang gangguan ini bisa memicu kerusakan yang lebih serius. Termasuk menjadi pemicu kanker otak.
Menjadi tertutup
Kebiasaan buruk lain yang menjadi pemicu kanker otak adalah menjadi tertutup. Menjadi seseorang yang tertutup akan membuat seseorang hidup kesepian dan tidak memiliki cukup kehidupan sosial. Memiliki kehidupan sosial meski terbatas cukup efektif membantu memberi efek positif ketika seseorang dalam tekanan atau masalah.
Tidak dipungkiri, mereka yang memiliki kehidupan sosial yang sehat cenderung lebih bahagia dan tidak mudah tertekan. Jadi kebiasaan menyendiri juga dapat membahayakan kesehatan otak.
Pola makan yang tidak sehat
Pola makan ternyata memiliki pengaruh cukup signifikan untuk kesehatan otak. Karena untuk bekerja dengan efektif, otak membutuhkan nutrisi yang sempurna. Pola makan yang seimbang jelas menjadi kunci di sini.
Otak akan bekerja maksimal ketika mendapatkan cukup asupan oksigen hingga dibutuhkan cukup zat besi dalam tubuh. Tidak berlebihan zat besi karena ini justru menjadi toksin untuk otak. Otak membutuhkan glukosa dan lemak untuk bekerja, jadi diet rendah gula akan beresiko pada kinerja otak.
Tetapi kelebihan glukosa dan lemak akan menurunkan suplai oksigen ke otak dan membuat otak cepat lelah. Di sisi lain otak butuk asupan buah, sayur dan protein yang cukup untuk memaksimalkan kerja impuls saraf.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok
Dalam kadar kecil, diakui alkohol dan nikotin memiliki efek stimulan untuk otak. Tetapi, ketika seseorang menjadi perokok atau alkoholik, jumlah alkohol dan nikotin dalam darah sudah berlebihan dan berubah menjadi toksin. Toksin yang dapat memicu kerusakan otak dan sistem saraf dalam jangka panjang.
Makan tidak teratur
Bila pola makan tidak seimbang saja bisa berakibat buruk pada otak, maka kebiasaan buruk makan dengan tidak teratur juga ternyata dapat menjadi pemicu kanker otak. Karena untuk bekerja optimal otak harus selalu mendapatkan cukup nutrisi. Dan kebiasaan melewatkan waktu makan bisa mengurangi suplai nutrisi untuk tubuh.
Kebiasaan ini juga akan meningkatkan hormon ghrelin dalam tubuh. Hormon yang menimbulkan rasa lapar ini juga akan menyebabkan penurunan fungsi otak. Hingga membuat otak seolah mendapatkan tekanan berlebihan.
Penggunaan earphone
Kebiasaan mendengarkan dengan earphone terutama dengan suara yang besar juga dapat menjadi pemicu kanker otak. Ini karena suara keras dapat memicu kerusakan pada telinga dalam yang berkaitan dengan sistem saraf pusat
Tetapi, earphone bisa menjadi pilihan pula kala menggunakan ponsel. Karena efek radiasi dari ponsel juga dapat menjadi pemicu kanker otak. Cukup gunakan suara yang lebih pelan supaya tidak memicu kerusakan berat pada telinga.